Ekspor Nikel RI Melonjak 10 Kali Lipat Berkat Strategi Hilirisasi

Selasa, 09 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Samuel Irvanda
Dampak ekonomi hilirisasi nikel terlihat nyata. Dalam tujuh tahun, nilai ekspornya membengkak lebih dari sepuluh kali lipat, membuktikan efektivitas kebijakan pengolahan dalam negeri. (Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad)

Palu, Sulawesi Tengah - Strategi hilirisasi yang dijalankan pemerintah Indonesia membuahkan hasil yang signifikan, terutama dalam peningkatan nilai ekspor komoditas nikel. Berdasarkan data yang diungkapkan Wakil Menteri ESDM Yuliot, terjadi peningkatan luar biasa di mana nilai ekspor nikel dan produk turunannya melonjak dari US$ 3,3 miliar pada tahun 2017 menjadi US$ 33,9 miliar pada tahun 2024. Pencapaian ini tidak terlepas dari kebijakan tegas pelarangan ekspor bijih nikel (ore) yang berlaku sejak awal 2020.

Kebijakan hilirisasi yang merupakan mandat undang-undang ini memaksa industri untuk mengolah bahan mentah di dalam negeri. Peralihan dari ekspor bijih ke ekspor produk olahan bernilai tinggi inilah yang menjadi faktor utama pelipatgandaan nilai ekspor. Saat ini, 79 smelter telah beroperasi untuk mendukung proses tersebut, dengan puluhan lagi dalam proses penyelesaian menuju target 170 unit.

Wamen ESDM Yuliot menegaskan bahwa keberhasilan ini sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk melanjutkan dan menggencarkan hilirisasi serta industrialisasi. Hilirisasi ditempatkan sebagai strategi fundamental untuk membangun kemandirian bangsa dan menyongsong Indonesia Emas 2045 melalui transformasi ekonomi berbasis nilai tambah, bukan lagi sekadar penjualan sumber daya alam mentah.

Proyeksi ke depan menunjukkan bahwa dampak positif ini akan terus berlanjut dan bahkan semakin meluas. Program hilirisasi diperkirakan akan menyedot investasi hingga US$ 618 miliar dan membuka lapangan kerja bagi 3 juta orang pada tahun 2040. Ini menunjukkan bahwa langkah yang diambil hari ini bukan hanya untuk jangka pendek, melainkan investasi jangka panjang yang akan menguatkan struktur perekonomian nasional.

Di balik angka-angka ekonomi yang menggembirakan, pemerintah tetap menaruh perhatian serius pada aspek lingkungan. Yuliot menekankan pentingnya penerapan good mining practice dalam setiap aktivitas pengolahan. Hal ini mencakup komitmen untuk melakukan penanggulangan dan pemulihan lingkungan, serta pengendalian emisi karbon, sebagai bagian dari operasi yang bertanggung jawab.

Untuk memastikan kebijakan hilirisasi berjalan efektif dan berpihak pada daerah, dibentuklah Forum DPRD Provinsi Penghasil Nikel. Forum yang diadakan di Palu ini bertujuan menjadi sarana bagi daerah untuk menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan kepentingannya, sehingga kebijakan nasional dapat lebih responsif terhadap kondisi dan kebutuhan di lapangan.

Dengan lonjakan ekspor yang mencapai sepuluh kali lipat, Indonesia membuktikan kepada dunia bahwa kebijakan pengolahan mineral dalam negeri adalah langkah tepat. Kesuksesan ini tidak hanya menambah devisa negara, tetapi juga menjadi pondasi yang kuat untuk membangun industri hilir yang lebih kompleks, seperti industri baterai kendaraan listrik, yang akan membawa Indonesia ke peta persaingan global di era transisi energi.

(Samuel Irvanda)

Baca Juga: Mengenal Keluarga Hamami: Penerus Estafet Bisnis Trakindo Pasca Met Hamami
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.