Jakarta - Keberlanjutan sebuah bisnis keluarga besar sering kali diuji saat sang pendiri berpulang. Namun, bagi Grup Tiara Marga Trakindo (TMT), transisi kepemimpinan pasca wafatnya Achmad Hadiat Kismet "Met" Hamami pada November 2019 justru menunjukkan fondasi yang telah disiapkan dengan sangat matang. Estafet kepemimpinan tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan merupakan hasil dari proses panjang pembinaan dan penyerahan tanggung jawab bertahap yang dipersiapkan Hamami, terutama setelah kesehatan matanya menurun sejak 1999. Kini, anak-anaknya memegang kendali dan terus mengembangkan warisan bisnis yang ditinggalkan.
Sosok kunci dalam struktur kepemimpinan baru ini adalah Muki Hamami. Sebagai putra sulung, Muki kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Tiara Marga Trakindo, yang merupakan holding company grup. Pria kelahiran 24 September 1964 yang menempuh pendidikan di University of Brighton, Inggris, ini telah berkarier di grup tersebut selama lebih dari 30 tahun. Selain memimpin TMT, Muki juga memegang peran strategis sebagai Komisaris Utama di PT ABM Investama Tbk dan PT Sumberdaya Sewatama, serta pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kamar Dagang Indonesia-Cina.
Di sisi bisnis inti alat berat, tongkat estafet pengelolaan PT Trakindo Utama—distributor tunggal Caterpillar—dipercayakan kepada Bani Hamami. Sementara itu, berdasarkan struktur direksi resmi perusahaan, Bari Hamami, putra lainnya, juga memegang peran sentral. Bari yang menyandang gelar master dari Columbia University ini tidak hanya menjadi Direktur di PT Tiara Marga Trakindo, tetapi juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Trakindo Utama, menggabungkan peran strategis di holding company dan unit operasional utama.
Pada lini bisnis pengembangan dan diversifikasi, putri Met Hamami, Mivida atau yang akrab disapa Mia Hamami, memegang kendali. Mia yang merupakan lulusan Administrasi Bisnis Universitas Indonesia dan pemegang gelar MBA dari Amerika Serikat ini adalah Direktur di PT Tiara Marga Trakindo. Namun, fokus utamanya adalah mengembangkan sayap bisnis grup di sektor properti, ritel, dan pusat perbelanjaan melalui PT Mahadana Dasha Utama, di mana ia menjabat sebagai Komisaris Utama. Diversifikasi ini menunjukkan visi keluarga untuk tidak bergantung hanya pada satu sektor.
Struktur kepemimpinan juga diperkuat oleh profesional non-keluarga yang berpengalaman. Salah satunya adalah Danan Kadarachman, seorang Direktur di PT Tiara Marga Trakindo yang juga memimpin beberapa anak perusahaan lainnya. Di Dewan Komisaris, selain Anna Solana Hamami (istri Alm. Met Hamami), terdapat pula Abdullah Juffry, seorang Chartered Certified Accountant dari Inggris dengan pengalaman keuangan internasional lebih dari 40 tahun. Kombinasi antara generasi keluarga dan profesional ini menciptakan tata kelola yang seimbang.
Regenerasi yang sukses ini memungkinkan Grup TMT tidak hanya mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri alat berat, tetapi juga terus berekspansi. Dengan lebih dari 50 cabang Trakindo di seluruh Indonesia dan portofolio bisnis yang meliputi sektor energi, infrastruktur, pembiayaan, dan properti, warisan Met Hamami tetap hidup dan berkembang. Kepemimpinan generasi kedua ini membuktikan bahwa nilai-nilai entrepreneurship, integritas, dan visi jangka panjang yang ditanamkan sang pendiri telah berhasil diinternalisasi dan menjadi pedoman bagi kelangsungan bisnis keluarga yang solid dan modern.